Perguruan Lugay Kancana sukses menyelenggarakan Ujian Kenaikan Sabuk pada tanggal 25-26 Januari 2025 di Wisata Camping Ground Ujung Aspal, Wanayasa. Meski hujan mengguyur hampir sepanjang kegiatan, suasana tetap semarak berkat antusiasme luar biasa dari para pesilat muda, panitia, hingga orang tua yang ikut mendukung acara. Tidak hanya menjadi ajang peningkatan kemampuan bela diri, kegiatan ini juga diisi dengan pelatihan wawasan kebangsaan dan motivasi, menjadikannya pengalaman yang kaya manfaat.
Antusiasme Para Pesilat Muda
Ratusan pesilat muda dari berbagai tingkatan sabuk mengikuti ujian ini dengan penuh semangat. Guyuran hujan tidak menyurutkan tekad mereka untuk menunjukkan kemampuan terbaik. Setiap gerakan dan teknik yang dipraktikkan mencerminkan dedikasi mereka dalam mempelajari dan melestarikan seni bela diri tradisional Indonesia.
Kehadiran Tokoh Nasional
Acara ini semakin istimewa dengan kehadiran Presiden Asosiasi Pesilat Nusantara (APN), Bapak Agus Dadang Hermawan. Dalam kesempatan tersebut, beliau tidak hanya memantau jalannya ujian, tetapi juga memberikan materi dan arahan yang sangat inspiratif kepada para peserta. Beliau menekankan pentingnya menjaga tradisi pencak silat sebagai bagian dari identitas budaya bangsa.
“Kalian bukan hanya belajar bela diri, tetapi juga menjaga warisan leluhur. Pencak silat adalah bagian dari jiwa bangsa Indonesia, dan generasi muda seperti kalian adalah harapan masa depan untuk terus melestarikannya,” ujar Bapak Agus dalam sambutannya.
Selain itu, Letnan Kolonel Deden Koswara dari Forum Bela Negara turut hadir untuk memberikan materi tentang wawasan kebangsaan. Dalam sesinya, beliau mengajak para pesilat muda untuk memahami makna persatuan dan cinta tanah air. Dengan gaya penyampaian yang santai namun penuh makna, beliau berhasil menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada para peserta.
“Menjadi pesilat bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang menjadi pribadi yang berjiwa besar, disiplin, dan cinta tanah air. Generasi muda seperti kalian adalah penjaga masa depan bangsa ini,” tutur Letkol Deden.
Kebersamaan Orang Tua dan Pesilat
Yang membuat acara ini semakin berkesan adalah kehadiran para orang tua yang ikut berkemah semalam di lokasi. Kehadiran mereka memberikan semangat ekstra bagi para pesilat muda. Selain itu, suasana kebersamaan yang terjalin antara keluarga, guru, dan peserta menciptakan kehangatan yang memperkuat nilai-nilai kekeluargaan.
Apresiasi dari Guru Besar
Kang Dodi, Guru Besar Perguruan Lugay Kancana, mengungkapkan rasa syukurnya atas keberhasilan acara ini. Ia mengapresiasi kerja keras panitia, para pendiklat, serta dukungan penuh dari orang tua yang menjadi bagian penting dari kesuksesan kegiatan ini.
“Saya sangat bangga dengan semua yang terlibat dalam kegiatan ini. Pesilat kita tidak hanya menunjukkan kemampuan yang luar biasa, tetapi juga semangat dan kedisiplinan yang tinggi. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini, termasuk orang tua yang setia memberikan semangat kepada anak-anak mereka,” ujar Kang Dodi.
Penanaman Nilai dan Pembentukan Karakter
Lebih dari sekadar ujian kenaikan sabuk, acara ini menjadi momen penting dalam membentuk karakter generasi muda. Dengan memadukan pelatihan teknis pencak silat dan wawasan kebangsaan, Perguruan Lugay Kancana telah membuktikan komitmennya untuk mencetak generasi yang tidak hanya tangguh secara fisik, tetapi juga berjiwa besar dan berkarakter mulia.
Acara ini ditutup dengan penuh kebahagiaan, meskipun hujan terus menemani. Semangat dan kebersamaan yang tercipta menjadi bukti nyata bahwa pencak silat lebih dari sekadar seni bela diri—ini adalah wadah untuk membangun jiwa dan semangat kebangsaan.
Red Trust3media