Pelestarian Sejarah Lokal dan Purwakarta Reaksi Cepat


Trust3media.com-Hasil Rekapitulasi Pilkada Purwakarta menunjukan pasangan Zeinzo ( Saepul Bahri Binzein dan Abang Ijo Hapidin ) meraih suara terbanyak, dan para kontestan pilkada Purwakarta lainnya melalui berbagai platform sosial media telah mengumumkan pihaknya menerima hasil Pilkada. Dengan demikian dipastikan pasangan Zeinzo pada bulan Februari 2025 akan segera dilantik.


Aa Komara, Founder BELA PURWAKARTA, menanggapi hasil pilkada ini dengan bersyukur, menurutnya secara umum pilkada sudah berjalan dengan kondusif, tidak ada friksi yang mengakibatkan kontak fisik antar pendukung, artinya masyarakat Purwakarta semakin dewasa.


" Secara resmi Bela Purwakarta, telah menyampaikan ucapan selamat melalui kanal youtube Bela Purwakarta TV kepada pasangan Zeinzo dan turut disampaikan harapan agar kontestan pilkada lainnya : Kang Yadi-Kang Pipin, Ibu Anne-Kang Budi, Kang Zainal-Kang Sona tetap istiqomah mencintai dan mengabdi untuk Purwakarta, mari buktikan kepedulian terhadap Purwakarta itu tidak hanya di saat musim Pilkada saja, karena masyarakat di setiap saatnya butuh kehadiran para tokoh setidaknya untuk ruang berkeluh kesahnya warga, syukur syukur bisa menjembatani aspirasi atau mencarikan solusi." Ujar Aa Komara.


Aa Komara menambahkan : " selama debat paslon pilkada Purwakarta oleh KPU, Kami sudah menyimak rencana program kerja dari setiap paslon dan saat ini yang akan melenggang menahkodai Purwakarta adalah pasangan Zeinjo. Kami menitipkan harapan terutama dalam hal pelayanan publik agar semakin dioptimalkan dalam melayani hal hal yang bersifat darurat.


Misal, mekanisme layanan bagi warga yang sakit dan terkendala BPJS semakin ringkas, kemudian pelayanan aspirasi warga melingkupi kebutuhan infrastruktur, misal, perbaikan fasilitas publik yang rusak perlu disikapi secara "Fast Respond", fenomena miris dari klub sepak bola milik Purwakarta, Persipo, yang harus galang dana ke publik karena tidak adanya anggaran taktis, serta kebutuhan pos "pergaulan internasional", misal,

kebutuhan Bea Siswa pendidikan ke luar negeri, kebutuhan warga bertalenta / berprestasi yang akan berlaga membawa harum nama Purwakarta di luar negeri, serta kebutuhan kegiatan promosi produk umkm ke luar negeri.


Selama ini seluruh kebutuhan biaya perjalanan ke luar negeri tersebut tidak teranggarkan di APBD.


Tentu sebagai Kota berkonsep *Smart City* yang bergerak menuju *Go Global* ( mendunia ) dengan membawa misi ekonomi, pariwisata, kebudayaan dan sektor potensial lainnya, sangat membutuhkan *support system* dari APBD yang layak dan sebagai warga dunia tentu Kita tidak bisa menutup diri dari pergaulan internasional yang sejatinya bisa memberikan *feed back* positif bagi Purwakarta, baik dari sisi hadirnya investasi maupun potensi untuk memasarkan semua produk atau "brand" yang serba berbau Purwakarta.


Dengan adanya dukungan pengalokasian tersebut, idealnya di masa depan warga Purwakarta terus bisa mengembangkan diri, tidak "kurung batokeun" atau hanya "jago kandang", sebaliknya keberadaan Purwakarta semakin diperhitungkan di kancah pergaulan dunia. 


Dari keberadaan para pelajar Kita yang berkuliah di luar negeri ( dengan adanya fasilitas Bea Siswa ), keikutsertaan delegasi warga Purwakarta yang berlaga dalam aneka event internasional serta diperkuat keberadaan para warga Purwakarta yang berdiaspora di berbagai negara, seluruh potensi SDM tersebut bisa dikapitalisasi sebagai Duta Promosi dan Marketing Kepentingan Purwakarta di berbagai Aspek.


Kami sampaikan kebutuhan ini, karena Kami berpengalaman mendampingi warga yang akan kuliah ke luar negeri, delegasi warga yang hendak berlaga di event internasional membawa nama harum Purwakarta, serta delegasi UMKM yang akan mengikuti ajang pameran produk berskala internasional, dan semuanya mengalami hambatan pada praktiknya, harus tertatih tatih "door to door" mencari bantuan biaya dan ini sangat memprihatinkan.


Untuk meng-cover semua kebutuhan darurat itu, tentu harus ada Pos Taktis yang ter-sentralistik agar efektif dalam pendistribusiannya yang Kami usulkan sebagai Pos "Purwakarta Reaksi Cepat" terpisah dengan mata anggaran BTT ( Biaya Tak Terduga ) yang lebih diprioritaskan untuk penanggulangan darurat kebencanaan. Jika perlu didirikan badan / unit Reaksi Cepat yang fokus mengelolanya agar mekanisme birokrasinya lebih ringkas.


Terakhir, pentingnya Pelestarian Sejarah Lokal Purwakarta agar bisa tersistemisasi di dunia pendidikan sebagai upaya membentengi generasi penerus dari infiltrasi pengaruh bangsa asing yang dapat membiaskan jati diri bangsa.


Misal, Gen Z hari ini lebih memfavoritkan selebriti Korea ketimbang mau mengenal sosok Dalem Sholawat ( Pendiri Purwakarta ), Syekh Baing Yusuf, Mama Sempur, Kolonel Kornel Singawinata, Dr. Kusumah Atmaja serta tokoh "Local Hero" lainnya. 


Selain pentingnya mengenal ketokohan lokal juga meningkatkan kepedulian terhadap objek peninggalan bersejarah yang menjadi saksi bisu perjalanan Purwakarta.


Tentu ini perlu perlindungan dan upaya inovatif dari Pemerintahan yang akan datang.


Kami percaya, sebagai teman lama sedari masa awal Reformasi, yang sempat dipersatukan dalam sebuah wadah lintas organisasi berbentuk Presidium GM-PDP ( Generasi Muda Putra Daerah Purwakarta ), Bupati Terpilih, Kang Saepul Bahri Binzein sudah melewati berbagai dinamika Purwakarta dari Masa ke Masa dan mampu mengkhidmati apa yang menjadi kebutuhan Purwakarta secara holistik dan komprehensif.


Selamat menunaikan tugas untuk duet Zeinjo, Bela Purwakarta akan mendukung penuh setiap Kebijakan yang Pro Rakyat." pungkas Komara.


Eld(t3m) 

Trust3Media Media Online Terpercaya dan Seputar Seni Budaya, Wisata, Kuliner, Peristiwa, Trend Terkini,