Bandung Barat, 19 Agustus 2024 – Dalam rangka mendorong perhatian yang lebih serius terhadap budaya kearifan lokal, Agus Dadang Hermawan (Aa Hary) Ketua Padepokan Meong Sempur dan Ketua sekaligus Salah Satu Pendiri Asosiasi Pesilat Nusantara (APN), mengeluarkan pernyataan kritis kepada calon pemimpin Kabupaten Bandung Barat. Pernyataan ini disampaikan sebagai respons terhadap kurangnya implementasi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, yang selama ini hanya menjadi narasi tanpa aksi nyata.
Menurut Aa Hary, selama ini banyak program dan kebijakan yang seharusnya mendukung pemajuan kebudayaan, namun tidak diikuti dengan langkah-langkah konkret. “Kita perlu melihat lebih jauh dari sekadar kata-kata. Aksi nyata dalam melestarikan dan memajukan budaya lokal harus menjadi prioritas. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat dan semua elemen yang peduli terhadap budaya kita,” tambahnya.
Aa Hary juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan komunitas budaya dalam merumuskan program-program yang dapat mendukung pelestarian budaya. “Kami mengajak semua calon pemimpin untuk menjadikan pemajuan kebudayaan sebagai salah satu fokus utama dalam visi dan misi mereka. Mari kita bersama-sama membangun Kabupaten Bandung Barat yang kaya akan budaya dan kearifan lokal,”
“Budaya kearifan lokal adalah identitas kita sebagai masyarakat. Namun, sayangnya, perhatian terhadap pemajuan budaya ini masih sangat minim. Kami mengharapkan calon pemimpin yang akan datang dapat lebih peduli dan berkomitmen untuk mengimplementasikan undang-undang ini dengan tindakan nyata,” ujar Aa Hary.
Lebih lanjut, Aa Hary mengingatkan bahwa Peraturan Bupati Kabupaten Bandung Barat Nomor 55 Tahun 2023 tentang Budaya Kearifan dapat menjadi salah satu muatan lokal di sekolah-sekolah. “Ini adalah langkah yang sangat penting untuk memastikan generasi muda kita memahami dan menghargai budaya lokal. Kami mengajak semua calon pemimpin untuk menjadikan pemajuan kebudayaan sebagai salah satu fokus utama dalam visi dan misi mereka,”
Aa Hary juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap perguruan pencak silat dan sanggar seni yang selama ini kurang mendapatkan dukungan sepenuh hati. “Kami berharap agar para budayawan dan seniman di Bandung Barat tidak hanya dijadikan obyek untuk kepentingan politik semata, yang pada akhirnya akan ditinggalkan.
Mereka adalah bagian integral dari masyarakat yang perlu diperhatikan dan didukung secara berkelanjutan,” tambahnya.
Semoga calon pemimpin Kabupaten Bandung Barat dapat lebih memahami pentingnya perhatian terhadap budaya lokal dan segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mengimplementasikan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan demi masa depan yang lebih baik.