Kejadian diskusi sengit di The People's Water Forum (PWF) di Hotel Oranje, Hayam Wuruk, Denpasar pada Selasa, 21 Mei 2024, terjadi perdebatan berlangsung panas antara yang mau menyelenggarakan PWF ( people water forum ) dan yang menolak PWF ,untuk supaya tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan maka satuan pamong praja menjaga dan mengamankan disekitar area hotel Oranje,hayam wuruk , Denpasar.
Aliansi Gabungan Masyarakat Bali membawa spanduk dengan pesan tegas, "Ganggu Ketertiban, Dibiayai Asing’ Tolak Sekarang!!" menolak keberadaan PWF ( People Water Forum) yang dianggap mengganggu ketertiban dan diduga didanai oleh pihak asing. Dan menurut kakang prabu ramlan samsuri... yang menolak PWF ( people water forum) tersebut bukan tanpa dasar, karena jauh hari sebelum diadakan KTT WWF ke 10 Nusa Dua Bali, pemerintah daerah provinsi Bali sudah mengeluarkan himbauan pada tgl 13 mei 2024 dengan mengeluarkan surat himbauan supaya elemen masyarakat mendukung KTT WWF ke 10 .Ia menyoroti surat himbauan Sekretaris Daerah Provinsi Bali atas nama PJ Gubernur Bali jelas disitu memerintahkan agar kegiatan yang berpotensi mengganggu dan tidak relevan dengan acara KTT WWF ke 10 harus di tertibkan dan didalam surat himbauan tsb ada larangan memasang baliho dan baner yang berpotensi mengganggu KTT WWF ke 10 Nusa dua Bali, jelas disini pemprov Bali ingin supaya KTT WWF ke 10 berjalan baik tanpa gangguan . Yang menarik disini jelas sudah ada surat himbauan tersebut tapi kenapa panitia PWF memaksakan kegiatannya dan jelas itu sebagai forum tandingan KTT WWF ke 10...dan PWF bikin forum tandingan itu urgensinya apa? Sehingga harus dilaksanakan bertepatan KTT WWF ke 10 dan yang paling terpenting hasil PWF tersebut apa bisa dirasakan langsung masyarakat ? Pasti tidak bisa lah... karena mereka bukan pemangku kebijakan terus mereka berjuang atas nama rakyat,pertanyaannya rakyat yang mana?,jelas jelas rakyat indonesia dan khususnya rakyat Bali mendukung KTT WWF ke 10 ini, bahkan keluarga dinasty kerajaan di balipun ikut mendukung, jadi jangan mudah mengatasnamakan rakyat. Dan Kalau memang para aktifis lingkungan tersebut ingin berjuang atas nama alam dan atas nama rakyat, mari bersama sama dengan kami terjun langsung bantu masyarakat yang memang sudah berjalan selama ini dalam program Siliwangi Tadabur Alam Bumi Nusantara....tgl 20 mei kemarin di hotel oranje ,kami sempat berdiskusi dgn sejumlah aktifis diacara PWF tsb,dan kami ajak untuk aplikasi langsung terjun ke rakyat dan ke alam untuk sama sama tadabur alam... tapi respon dari mereka biasa saja bahkan acuh tak acuh....jadi ini aktifis patut di duga tidak sungguh sungguh dalam memperjuangkan rakyat.... karena kita ajak untuk tadabur alam ,seperti membersihkan sungai sungai mereka biasa aja tanggapannya... Jadi menurut kami patut di duga forum tandingan seperti PWF ( People Water Forum ) itu hanya cari perhatian saja
Dan yang paling terpenting panitia PWF ( People Water Forum ) harusnya :
- mereka harus menghormati kepentingan negara & masyarakat
- mereka harus menghormati kepentingan lokal
- salah satu program mereka ada yg meresahkan masyarakat yaitu pada tgl 23 Mei mereka menjadwalkan ada People’s Tribune (pengadilan rakyat) itu maksudnya apa ???
- Masyarakat Indonesia dan Khususnya Bali menginginkan Indonesia khususnya Bali dalam keadaan Kondusif yaitu aman & tenteram shg event KTT WWF ke 10 dapat berjalan dg baik dan sukses
Dan menurut kakang prabu ,seluruh aparat keamanan sudah bekerja secara profesional tapi kenapa ada pihak yang menginginkan bertolak belakang
Terimakasih atas perhatiannya sukses KTT WWF ke 10 NusaDua Bali dan itu menjadi kesuksesan bagi seluruh rakyat Indonesia.