Trust3media - Hebohnya isu yang mencuat di media sosial mengenai dugaan anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri yang membuntuti Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) menarik perhatian publik. Kakang Prabu dari KGPP The Big Family of Nusantara memberikan tanggapannya, menuntut penjelasan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Densus 88 tidak akan bergerak tanpa perintah. Ada apa sebenarnya? Kapolri harus segera menjelaskannya," tegas Kakang Prabu kepada wartawan, memperingatkan agar spekulasi tidak meruncing dan menciptakan kegaduhan di masyarakat.
Kakang Prabu juga mengingatkan agar tidak terulangnya konflik seperti masa lalu. "Kita harus hindari personifikasi dan konflik yang tidak perlu," ucapnya.
Sebelumnya, ramai diberitakan bahwa Jampidsus Kejagung Febrie Ardiansyah diduga dibuntuti oleh dua anggota Densus 88 di sebuah restoran di kawasan Cipete, Jakarta Selatan. Keberadaan anggota Densus 88 yang mengikuti Febrie ini diketahui oleh Polisi Militer (PM) yang tengah mengawal Febrie sejak Kejagung menelusuri kasus korupsi timah senilai Rp271 triliun.
Kakang Prabu menekankan pentingnya menjernihkan isu-isu yang berkembang, terutama terkait kasus korupsi dan isu politik yang tengah mencuat. "Kita harus segera meluruskan informasi yang berkembang, agar tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat," pungkas Kakang Prabu.
Dengan sorotan yang tajam dan tuntutan transparansi yang tegas, Kakang Prabu melalui KGPP The Big Family of Nusantara mengajak untuk menjaga ketenangan dan memastikan penjelasan yang akurat dan jelas dari pihak terkait. Keterbukaan dan kejelasan menjadi kunci dalam menyelesaikan isu-isu yang sensitif dan kompleks.
Menyikapi tuntutan untuk memberikan penjelasan terkait isu tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan pernyataan resmi kepada media. Beliau menegaskan bahwa pihak kepolisian akan melakukan investigasi internal terkait dugaan bahwa anggota Densus 88 membuntuti Jaksa Agung Muda Jampidsus Kejagung.
Kapolri Sigit Prabowo menekankan komitmen kepolisian untuk menjaga integritas dan profesionalisme dalam setiap tindakan yang dilakukan. Beliau menyatakan bahwa apabila terbukti adanya pelanggaran etika atau prosedur, tindakan tegas akan diambil sesuai dengan hukum yang berlaku.
Kapolri juga mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan memberikan kepercayaan kepada kepolisian dalam menjalankan tugasnya untuk melindungi keamanan dan ketertiban masyarakat. Beliau menegaskan bahwa pihak kepolisian akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengungkap kebenaran dari isu yang sedang berkembang.
Sementara itu, Jampidsus Kejaksaan Agung Febrie Ardiansyah juga memberikan penjelasan terkait isu yang mencuat. Dalam konferensi pers yang digelar, Febrie Ardiansyah menegaskan bahwa tidak ada kaitan atau keterlibatan Jampidsus Kejaksaan Agung dalam hal-hal yang berhubungan dengan terorisme.
Febrie Ardiansyah menjelaskan bahwa kunjungannya ke restoran di kawasan Cipete merupakan kegiatan pribadi dan tidak melibatkan pihak lain. Beliau menegaskan bahwa isu yang beredar tidak didasari fakta yang kuat dan cenderung untuk mencemarkan nama baik Kejaksaan Agung.
"Dalam menjalankan tugas, Kejaksaan Agung senantiasa mengedepankan prinsip keadilan dan profesionalisme. Kami akan terus bekerja untuk menegakkan hukum dengan sebaik-baiknya demi kepentingan negara dan masyarakat," ujar Febrie Ardiansyah.
Dengan klarifikasi dari Kapolri dan Jampidsus Kejaksaan Agung, diharapkan kebenaran terkait isu yang sedang berkembang dapat terungkap dengan jelas, dan ketegangan yang muncul di masyarakat dapat mereda. Keterbukaan dan transparansi dari kedua belah pihak menjadi kunci dalam menyelesaikan isu yang kontroversial ini.
Ini semua untuk menjaga nama baik Polri dan Kejaksaan Agung yang selama ini sudah luar biasa baik di mata masyarakat. Mari kita jaga bersama nama baik ke dua institusi yang kita banggakan bersama tersebut,demikian menurut KGP.Ramlan Samsuri SE.CLA/ Kakang Prabu.
Red:trust3media
